Bonus Ramadhan
Oleh:
Supriadi, S.Ag*

Judul di atas bukanlah slogan yang ditempelkan atau
digantung di toko sepatu, toko kain, swalayan dan lainnya, tetapi benar-benar
merupakan kabar gembira bagi orang beriman yang memahami keutamaan Ramadhan dan
aneka fasilitas amaliah di dalamnya. Allah Swt. memberikan berbagai kebaikan
dengan melipatgandakan pahala bagi mereka yang melakukan kebaikan di bulan ini.
Misalnya, nilai amalan sunah sama dengan amalan wajib sedangkan amalan wajib
dilipatgandakan sampai dengan 70 kali.
Barangkali dengan tidur, orang tidak bisa melakukan
intimidasi, kezaliman, penghinaan, pelecehan, korupsi dan sebagainya. Atau
boleh jadi, karena sedang tidur, orang tidak bisa bergosip ria yang hanya
menambah dosa. Tapi, bukan tidur seharian! Tidur yang berkualitas adalah
sekedar meregangkan otot, meluruskan badan dan beristirahat sejenak melepas
kelelahan setelah beraktifitas. Manfaat puasa tidak akan terasa manakala hanya
diisi dengan tidur. Misalnya, tidur ba’da
subuh dan bangun pada waktu Zuhur lalu tidur lagi sampai Ashar -sepintas
seperti lagu alm mbah Surip- Ini tidak akan membuat manusia peka terhadap
lingkungan sosial dan menikmati “indahnya lapar dan dahaga.”
Bonus lainnya adalah bagi mereka yang suka bagi-bagi
rezeki dengan kaum dhu’afa baik dalam keadaan lapang ataupun sempit. Allah
memberi kabar gembira bagi mereka dengan ampunan dan surga yang luasnya seluas
langit dan bumi (Q.S. Ali Imran/3:133-134). Kalau mau dihitung secara matematis, salah satu
landasannya bisa berpedoman pada Q.S. al-Baqarah/2:261. “Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya)
lagi Maha Mengetahui.”
Artinya,
saat memberikan infak di jalan Allah -meliputi belanja untuk kepentingan
jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan
lain-lain- balasannya adalah tujuh ratus kali lipat! Misalnya, untuk nominal
1.000 -barangkali ini pecahan terkecil yang mudah diberikan, mulai dari parkir,
titipan sandal bahkan toilet- akan tumbuh menjadi 7 x 1.000 = 7.000. Kemudian
dari 7.000 ini masih dikalikan 100 sehingga menjadi 700.000,- Betapa Allah Maha
Baik… Modal 1.000 menjadi 700.000! Tidak cukup sampai disitu saja. Allah masih
melipatgandakan lagi bagi siapa yang dikehendaki. Pada dasarnya lipatganda itu
minimal dua kali. Sehingga kalau Allah menghendaki untuk melipatgandakan infak
tersebut, maka akan menjadi 1.400.000. Bagaimana kalau dilipatgandakan empat
kali, enam kali atau sepuluh kali? Bagaimana pula kalau yang dibelanjakan di
jalan Allah itu jumlahnya 10.000, 100.000, 1.000.000 atau lebih? Bagaimana
kalau itu dilakukan pada bulan Ramadhan, dimana amal ibadah dilipatgandakan
ganjarannya? Berapa banyak yang Allah berikan sebagai
balasan atas keikhlasan dan kedermawanan yang diamalkan? LUAR BIASA! Adakah
lembaga keuangan yang memberikan bonus sebesar itu? Hanya Allah Zat yang Maha
Luas karuniaNya yang mampu memberikan nilai seperti itu.
Terakhir dari tulisan ini adalah
bonus yang setara nilainya dengan ibadah selama 1000 bulan atau kurang lebih 83
tahun atau Lailatul Qadar (Malam Kemuliaan) Q.S. Al Qadar (97): 3. Allah
merahasiakan hal ini untuk memberikan motivasi kepada orang yang beriman agar
selalu berjaga dan beribadah pada setiap malam di bulan Ramadhan. Rasulullah
hanya memberikan perkiraan yaitu pada sepuluh hari terakhir atau lebih khusus
lagi pada malam-malam ganjil. Sebagai ilustrasi, di toko atau pasar swalayan
tertentu, terkadang pengunjung dan pelanggan dikagetkan dengan sebuah
pengumuman tentang diskon yang luar biasa pada jam tertentu dengan waktu yang
sangat singkat. Pengumuman ini tiba-tiba dan tidak diumumkan sebelumnya. Apa
yang terjadi? Berbahagialah mereka yang ada di toko itu pada jam yang
ditentukan dan memanfaatkan diskon besar tersebut. Bagi mereka
yang tidak berada di toko itu, tentu tidak bisa mendapatkannya. Atau, sekalipun
berada di toko itu tetapi tidak memanfaatkannya, tentu tidak mendapatkan diskon.
Apalagi yang jauh dari toko itu, mereka hanya mampu mendengarkan berita gembira
itu dari orang lain yang mendapatkan diskon.
Berbahagialah
mereka yang bisa beribadah di bulan Ramadhan dan memanfaatkan setiap fasilitas
amaliah Ramadhan yang disediakan Allah. Begitu banyak bonus yang diberikan
Allah di bulan Ramadhan tapi kemudian tidak mampu dimanfaatkan secara maksimal.
Semoga Ramadhan tahun ini lebih baik dari Ramadhan sebelumnya. Aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar