f.
Masjid Raya Achmad Yani Sulawesi Utara
 |
Peserta Laseda di depan masjid Achmad Yani Sulut |
Masjid ini pertama dibangun pada tahun 1961 sebagai
masjid kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara. Masjid ini dibangun lagi dan
diperluas seperti sekarang ini. Di sebelah timur terdapat Islamic Center yang
merupakan bangunan monumental Musabaqah Tilawatil Qur’an ke-10 tahun 1977 di
Manado. Islamic Centre diresmikan bersama dengan Pesantren Pondok Karya
Pembangunan di Kombos oleh mantan Presiden RI almarhum H. Soeharto pada tahun
1978.
a.
Masjid Awal Fathul Mubin Kampung Islam
Setelah beristirahat, makan siang dan menonton film
dokumenter di Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional, kamipun
melanjutkan ke Kampung Islam tepatnya di Masjid Awal Fathul Mubin.
Inilah masjid tertua di kota Manado yang didirikan
sekitar tahun 1802 yang terletak di Kampung Islam. Disebut Kampung Islam karena
dulunya wilayah tersebut seluruh penduduknya beragama Islam. Pada masa pendudukan
Jepang baru terjadi perubahan komposisi penduduk. Namun demikian, sampai saat
ini 80 % penduduk kampung ini masih beragama Islam. Ada beragam komunitas yang
menempati wilayah ini dan semuanya turut berperan dalam pengembangan Islam,
seperti orang-orang Arab, Gujarat, Ternate, Jawa dan sebagainya. Salah satu
bukti historis bahwa masjid ini adalah yang tertua yaitu dengan adanya makam
orang Jawa di pemakaman Kampung Islam yang bertahun 1800-an.
 |
Masjid Awwal Fathul Mubin yang dibangun sekitar tahun 1802 |
 |
Peserta menerima penjelasan di serambi masjid |
Sejak didirikan hingga kini, masjid ini telah
mengalami beberapa kali renovasi bahkan bisa dibilang rekonstruksi. Bangunan
masjid ini diarsiteki dan dikerjakan oleh pendatang dari Jawa, menurut beberapa
sumber mereka adalah pengikut Pangeran Diponegoro yang dibuang Belanda ke
Manado dan mendiami daerah seputar masjid.
 |
Dr. Gayda Bachmid, salah satu tokoh Kampung Islam |
g.
Masjid al-Masyhur Kampung Arab
Komunitas
Kampung Arab (sekarang Kelurahan Istiqlal). ada
sejak masa kolonial Belanda yang merupakan para pedagang dari daerah Hadramaut
Yaman. Mereka tertarik untuk menetap tidak jauh dari kota pelabuhan bersama
masyarakat Islam Manado di wilayah Timur Benteng Amsterdam tak jauh dari
pelabuhan.
 |
Peserta LASEDA di depan masjid Masyhur Kel. Istiqlal (Kampung Arab) |
Pada tahun 1804 orang-orang Arab mulai mendirikan
mesjid yang dinamakan al-Masyhur. Hal ini karena tanah tempat masjid didirikan
itu merupakan tanah wakaf dari keluarga al-Masyhur. Arsitektur masjid yang
bergaya Timur Tengah terlihat sangat mendominasi masjid berlantai tiga dengan
menara yang menjulang ini.
Ada beberapa marga yang ada di Kampung Arab seperti
Bahmid, Jibran, Wakid, dan sebagainya. Dari kampung inilah kemudian orang-orang
Arab di Manado melakukan penyebaran ke Minahasa seperti ke Belang, Kotabunan,
Amurang, Tondano dan Bolaang Mongondow. (Manado, 4 Juli 2012)
Mengingatkan saya pada kampung halaman ibu..dan kebetulan salah satu imam masjidnya adalah kakek saya(Alm.Achwan Hamadi).
BalasHapus