Sesungguhnya Kami telah menurunkannya
(Al-Qur'an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para
malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar. (Q.S. al-Qadr/97:1-5)

Perjalanan waktu membawa umat Islam memasuki paruh
terakhir bulan Ramadhan. Ibarat sebuah pendakian, inilah saatnya sang pendaki mulai
menuruni gunung. Jika tidak berhati-hati, maka ia akan tergelincir bahkan
cedera hingga terguling sampai ke bawah gunung. Inilah saatnya orang beriman
yang berpuasa diberikan berkah yang luar biasa dengan pahala berlimpah. Ini
semakin memacu mereka untuk bersungguh-sungguh dalam meraih keutamaan Ramadhan.
Begitulah motivasi yang Allah berikan. Tidak tanggung-tanggung, ibadahnya lebih
baik dari 1000 bulan atau sekitar 84 tahun.
Namun, Allah merahasiakan kapan tepatnya malam
kemuliaan itu dan siapa yang mendapatkannya. Setidaknya bagi orang beriman yang
berpuasa, masih ada tanda-tanda yang bisa dijadikan patokan dalam menggapai
malam kemuliaan. Man jadda wajada..begitulah
kata pepatah. Siapa yang bersungguh-sungguh maka akan mendapatkannya. Tentu
mustahil bagi mereka yang duduk manis berpangku tangan dengan penuh santai dan berleha-leha. Ibaratnya, hanya nelayan
yang memahami kondisi lautan yang bakal mampu menjaring ikan yang banyak.
Seorang nelayan yang faham kapan saatnya musim ikan,
mengerti arus ombak dan tahu kapan waktunya menebar jaring, tentu akan
mendapatkan hasil tangkapan yang luar biasa. Ia tidak akan menyia-nyiakan
kesempatan untuk menjaring ikan yang banyak. Demikianlah orang beriman yang
faham dan mengerti waktunya untuk menggapai malam kemuliaan, tentu akan
memanfaatkan momen-momen sesuai petunjuk wahyu guna mendapatkan malam yang
lebih baik dari 1000 bulan tersebut.
Mudah-mudahan dalam masa-masa pandemi Covid-19 ini, meski
segalanya dilakukan dari rumah saja, orang beriman yang berpuasa akan mendapatkan
keberkahan dan keutamaan dalam beribadah. Hari-hari diparuh terakhir Ramadhan akan
terasa semakin bermakna dan terus termotivasi dalam menjaring malam kemuliaan.
Aamiin…
(Tulisan ini sudah pernah dimuat di https://manado.tribunnews.com/2020/05/19/renungan-ramadan-27-menjaring-malam-kemuliaan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar