Minggu, 09 Agustus 2020

PERSAUDARAAN (UKHUWWAH)

 

Materi PAI dan BP kelas X SMA SMK Semester Ganjil

Terjemah

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (Q.S. al-Hujurat/49: 10)

Asbabunnuzul Q.S. al-Hujurat/49: 10

“Anas r.a. berkata: “Dikatakan kepada Nabi Saw. “Sebaiknya Baginda menemui ‘Abdullah bin Ubay.” Maka Nabi Saw. menemuinya dengan menunggang keledai, sedangkan kaum muslim berangkat bersama Beliau dengan berjalan kaki melintasi tanah yang tandus. Ketika Nabi Saw. menemuinya, ia berkata: “Menjauhlah dariku, demi Allah, bau keledaimu menggangguku”. Maka berkatalah seseorang dari kaum Ans[har, di antara mereka: “Demi Allah, sungguh keledai Rasulullah Saw. lebih baik daripada kamu”, maka seseorang dari kaumnya marah demi membela ‘Abdullah bin Ubay dan ia mencelanya, sehingga marahlah setiap orang dari masing-masing kelompok. Saat itu kedua kelompok saling memukul dengan pelepah kurma, tangan, dan sandal. Kemudian sampai kepada kami bahwa telah turun ayat Q.S. al-Hujurat ayat 10 yang artinya ("jika dua kelompok dari kaum muslimin berperang maka damaikan keduanya”). (H.R. Bukhari)

Tafsir Q.S. al-Hujurat/49: 10

Ayat di atas menjelaskan bahwa sesama mukmin adalah saudara. Inti dari persaudaraan (ukhuwwah) adalah adanya persamaan, semakin banyak persamaan di antara sesama, maka akan semakin kokoh jalinan persaudaraan di antara sesama manusia. Sementara itu, persaudaraan (ukhuwwah) dibagi tiga, yaitu:

1) Ukhuwwah Islamiyah, yaitu persaudaraan karena sama-sama memiliki persamaan agama dan keyakinan.

2) Ukhuwwah Wathaniyah, yaitu persaudaraan karena sama-sama satu bangsa dan keterikatan keturunan tanpa membedakan suku, agama, warna kulit adat istiadat, budaya dan aspek-aspek lainnya..

3) Ukhuwwah Insaniyah atau Basyariyah, yaitu persaudaraan karena samasama sebagai sesama manusia secara universal, tanpa membedakan ras, suku, bangsa, agama, warna kulit dan aspek-aspek lainnya.

Ketiga persaudaraan (ukhuwwah) tersebut harus dilaksanakan secara bersamaan, dan tidak boleh berdiri sendiri. Melaksanakan ketiga ukhuwwah tersebut secara bersamaan akan memperkuat tegaknya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang aman dan tenteram. Lebih dari itu Akan memunculkan solidaritas dan timbulnya kepedulian sosial di masyarakat. Sebagai sesama mukmin, maka kita harus mampu menjaga martabat dan kehormatan sesama mukmin.

Persaudaraan sesama mukmin harus selalu dijaga agar semakin kokoh. Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda : 

“Dari Abu Musa meriwayatkan dari Nabi Saw. Bahwa beliau bersabda: “kaum mukmin adalah persaudara satu sama lain ibarat (bagian-bagian dari) suatu bangunan satu bagian memperkuat bagian lainnya.” dan beliau menyelipkan jari-jari disatu tangan dengan tangan yang lainnya agar kedua tangannya tergabung.” (H.R. Bukhari)

Adanya persaudaraan (ukhuwwah) yang kuat akan menjadikan kehidupan yang harmonis, diliputi rasa saling mencintai, saling menjaga perdamaian dan persatuan. Untuk memperkokoh persaudaraan (ukhuwwah) maka lakukanlah hal-hal berikut ini:

1) Ta’aruf, saling mengenal antara umat Islam bukan hanya penampilan fisik namun juga tentang ide, gagasan dan lain sebagainya.

2) Tafahum, dengan saling mengenal antara sesama umat Islam, maka akan timbul sikap berusaha untuk memahami saudaranya.

3) Ta’awun, setelah saling memahami sudah terjalin, maka akan timbul sikap saling mendoakan dan saling menolong.

4) Takaful, jika ketika sikap tersebut sudah terlaksana dengan baik maka akan timbul sikap senasib dan sepenanggungan seperti yang dicontohkan oleh sahabat-sahabat Anshar Madinah terhadap sahabat-sahabat Muhajirin dari Makkah.

Adapun jika terjadi pertikaian di antara umat Islam, maka Allah Swt. memerintahkan untuk mendamaikan keduanya dengan mencari solusi sesuai dengan syariat Allah Swt. dan rasul-Nya.

Ukhuwwah islamiyyah merupakan konsekuensi dari iman. Hendaknya seorang muslim memiliki hati yang bersih dan menghindari sifat hasad ataupun iri terhadap kesuksesan orang lain. Sebaliknya harus merasa senang dan bahagia atas keberhasilan dan kesuksesan yang dicapai saudaranya. Kualitas iman yang dimiliki seorang muslim akan berdampak pada sikap dan perilaku sosial sesama muslim, misalnya tumbuhnya sikap tasamuh yaitu toleran dengan saling memahami, saling menghormati, saling menghargai dalam perbedaan, selama perbedaan tersebut masih bersifat furu’.

Persaudaraan (ukhuwwah) harus diwujudkan dalam kehidupan nyata. Sikap dan perilaku yang merupakan perwujudan persaudaraan (ukhuwwah) di antaranya bersikap lemah lembut, kasih sayang, rendah hati dan saling mencintai.

Hikmah Persaudaraan

Di antara hikmah menjaga persaudaraan (ukhuwwah) yaitu:

1) menumbuhkan sikap saling memahami dan saling pengertian diantara sesama menumbuhkan sikap saling tolong-menolong,

2) menumbuhkan sikap saling tolong-menolong

3) menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai akan melahirkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa

4) menimbulkan tenggang rasa dan tidak menzhalimi antara sesama.

5) tercipta dan terjalinnya solidaritas yang kuat antara sesama muslim

6) terbentuknya kerukunan hidup antara sesama warga masyarakat.

Menerapkan Perilaku Persaudaraan (ukhuwwah) untuk Meraih Hidup Bahagia

Persaudaraan sesama mukmin akan semakin kokoh dan terjaga dengan melakukan hal sebagai berikut:

1) menghargai dan menghormati perbedaan pendapat dan pandangan

hidup

2) saling membantu apabila ada seorang muslim sedang mendapatkan

kesulitan hidup

3) mencintai sesama muslim hanya karena Allah Swt.

4) memperlakukan saudaranya dengan baik, seperti memperlakukan

dirinya

Sumber: Buku PAI dan BP kelas 10 SMA SMK, Kemenag RI. 

TUGAS 3

1. Bacalah dengan seksama penjelasan Q.S. al-Hujurat ayat 10 tersebut

2. Salinlah Q.S. al-Hujurat ayat 10 dan terjemahnya di buku catatan, tuliskan nama dan kelas, tanda tangan orang tua lalu kirimkan ke GPAI