Rabu, 30 April 2014

ROHIS SMA NEGERI 9 MANADO MENEBAR KASIH


Islam sebagai agama yang universal, telah memberikan nilai kehidupan yang mengagumkan bagi umat manusia. Keteladanan yang dicontohkan Nabi Muhammad saw. dalam seluruh aspek kehidupan beliau mampu menciptakan sebuah peradaban besar yang akan terus memberikan kontribusinya hingga akhir zaman.
Salah satu contoh teladan beliau adalah kepedulian terhadap sesama, khususnya kaum dhuafa –yang lemah-, fakir, dan miskin. Beliau juga peduli dengan lingkungan dan alam sekitar. Begitu banyak ayat al-Qur’an yang memerintahkan manusia untuk memperhatikan sesama, saling membantu, tolong menolong dan peduli dengan lingkungan, misalnya Q.S. at-Taubah ayat 60 dan al-Isra ayat 26-27.  Nilai-nilai inilah yang harus terus dikembangkan dalam konteks kekinian agar menjadi sebuah sikap mental yang baik terutama bagi generasi muda. Kepekaan ini perlu dilatih dan dipertajam melalui keterlibatan langsung di masyarakat agar kelak generasi bangsa ini mampu menjadi pemimpinpemimpin bangsa yang peduli dan peka dengan kondisi sosial yang ada.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pembina Rohis Supriadi S.Ag., M.Pd.I dalam Pembukaan kegiatan Bakti Sosial dan Dakwah Wisata 1435 H/2014 M. Rohis SMA Negeri 9 Manado yang bertempat di Desa Likupang II Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara pada hari Sabtu, 26 April 2014. Menurut Ketua Rohis, Reynaldy Makalalag, yang didampingi Ketua Panitia Ilham Alif, acara yang mengambil tema “Menjalin ukhuwah dan solidaritas sosial” itu dijadwalkan berlangsung hingga hari Ahad, 27 April 2014 dengan dua agenda penting yaitu Khitanan Massal dan Pembagian Sembako kepada masyarakat yang kurang mampu. Adapun tujuan dari kegiatan yang menjadi agenda tahunan Rohis SMA Negeri 9 Manado itu adalah untuk mempererat silaturahmi dan ukhuwah islamiyah dan ukhuwah insaniyah, meningkatkan pemahaman nilai-nilai dakwah Islam bagi peserta didik dan menambah wawasan serta meningkatkan solidaritas sosial  terhadap sesama manusia.
Kepala SMA Negeri 9 Manado Dra. Nelly Roosje Tani yang melepas rombongan sebelum menuju lokasi menyatakan pihak sekolah senantiasa mendukungan penuh kegiatan-kegiatan positif seperti yang digagas Rohis. Baginya, antara kegiatan ekstrakurikuler dan Proses Kegiatan Pembelajaran sama pentingnya sehingga ke depannya perlu dibijaksanai agar kegiatan ini tidak semata-mata menjadi rutinitas dan tidak bermakna.
Sementara itu, Sarjan Maramis yang mewakili pemerintah setempat mengungkapkan rasa syukurnya atas kegiatan yang diselenggarakan tersebut. Menurutnya, kepedulian terhadap sesama yang digagas Rohis SMA Negeri 9 Manado tersebut perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak, khususnya mereka yang mampu dan peduli dengan sesama. Dalam kesempatan itu telah dilakukan khitanan terhadap 24 anak dan pembagian 100 paket sembako terhadap masyarakat kurang mampu.

Kamis, 17 April 2014

JUMAT AGUNG DAN KEAGUNGAN JUMAT

Setiap tahun, umat Kristen memperingati Hari Kematian Yesus Kristus yang disebut Jumat Agung dan Hari Kebangkitan Yesus Kristus yang disebut Paskah. Bagi umat Kristen, Peringatan Jumat Agung sangat berarti karena dengan peristiwa itu menjadi awal keselamatan. Bahkan sebagian umat Kristen menilai Jumat Agung dan Paskah justru lebih berarti dari Natal.
Disaat umat Kristen akan memasuki Jumat Agung, dengan segala maknanya, di satu sisi sesungguhnya bagi umat Islam, Hari Jumat itu sendiri juga sangat penuh makna dan sarat dengan keutamaan. Hal ini seringkali terabaikan sehingga kedatangan Jumat tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Berikut diantara keutamaan hari Jumat:
Pertama, hari yang paling utama di dunia dan penghulu dari hari-hari. Hal ini bisa dilihat dari penjelasan Rasulullah Saw., dalam hadisnya: Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Rasulullah Saw., bersabda: "Sebaik-baik hari adalah hari Jum'at, pada hari itu Nabi Adam As., diciptakan, pada hari itu dia dimasukkan ke surga, pada hari itu dia dikeluarkan dari surga, dan hari kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum'at.” (HR. Muslim no. 854, dan yang lainnya). Dalam "al-Musnad" hadits dari Abu Lubabah bin Abdul Munzir, dari Nabi Saw., Beliau bersabda: "Penghulunya hari adalah hari Jum'at, ia adalah hari yang paling utama disisi Allah Swt., lebih agung disisi Allah Swt., dari pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, pada hari Jum'at tersebut terdapat lima keistimewaan: Nabi Adam As., diciptakan, Nabi Adam As.,diturunkan ke dunia, Nabi Adam As., diwafatkan, Pada hari itu terdapat suatu waktu, tidaklah seorang hamba meminta kepada Allah pada saat tersebut melainkan pasti akan dikabulkan oleh Allah Swt., selama yang diminta bukan yang haram, Pada hari itu akan terjadi kiamat, Tidak ada satupun dari malaikat, bumi, angin, laut, gunung maupun pepohonan kecuali mereka takut pada hari Jum'at.” (HR. Ahmad dalam al-musnad, 3/430, Ibnu Majah 1084, sedangkan syekh al-Albany mendha'ifkannya dalam Dha'iiful jaami', 3317).
Kedua, Waktu yang mustajab untuk berdo’a. Rasulullah Saw., sangat memuliakan hari ini, menghormatinya, dan mengkhususkannya untuk beribadah dibandingkan hari-hari lainnya. Hari ini senantiasa penuh dengan ibadah. Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah Saw., menyebut hari Jum’at lalu beliau Rasulullah Saw., bersabda, “Di hari jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari Muslim).
Ketiga, dosa-dosanya diampuni antara jum’at tersebut dengan jum’at sebelumnya. Dari Salman Al-Farisi ra., mengatakan bahwa Nabi Saw., bersabda: “Tidaklah seseorang mandi pada hari jum’at dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara jum’at tersebut dan jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari)
Begitu pentingnya hari Jumat sehingga Allah Swt., mengabadikan Jumat sebagai salah satu nama surat dalam Alquran, surah al-Jumu’ah. Salah satu penjelasan di dalamnya adalah menyangkut perintah salat Jumat dan meninggalkan jual beli. ”Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al Jumu’ah, 62:9). Lebih jauh lagi, jual beli dimaknai dengan aktifitas secara umum. Artinya, apapun aktifitas yang kita lakukan, ketika azan memanggil untuk salat Jumat maka selayaknya dan seharusnya ditinggalkan. Pengecualian yang diberikan hanyalah kepada empat golongan sebagaimana hadis Nabi Saw., "Shalat Jum’at itu wajib bagi tiap-tiap muslim, dilaksanakan secara berjama’ah terkecuali empat golongan, yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang yang sakit." (HR. Abu Daud dan Al-Hakim, hadits shahih) Jadi tidak ada alasan lain bagi seorang muslim untuk meninggalkan salat Jumat.
Puncak dari hari Jumat itu sesungguhnya ada pada pelaksanaan salat Jumat. Sehingga pada saat khatib sedang berkhutbah, wajib untuk mendengarkan dan tidak boleh berkata-kata sekalipun hanya mengatakan ”diamlah”. Tidak juga menghindari berbicara dengan tidur pada saat khutbah berlangsung.  Betapa banyak fadilah atau keutamaan yang digambarkan pada hari Jumat. Itu sebabnya merugilah orang yang tidak mampu memanfaatkan dengan baik momen jumat yang hanya datang seminggu sekali. Sebab begitu terlewati, belum tentu jumat berikutnya akan ditemui lagi. Jumat akan datang setiap minggunya, namun apakah kita selaku hamba akan mampu untuk bertemu dengannya? Wallaahu a’lam.:) Makassar, 06 April 2009.