WAKAF
Wakaf
adalah memberikan suatu benda atau
barang yang sifatnya permanen atau kekal untuk dimanfaatkan bagi kepentingan
orang banyak. Hukumnya sunah. Wakaf merupakan amal jariah yang
pahalanya akan terus mengalir sampai orang yang mewakafkannya meninggal
dunia.
Adapun
rukun wakaf ada empat, seperti berikut.
a.
Orang yang berwakaf (al-wakif), dengan syarat-syarat sebagai
berikut.
1)
Memiliki secara penuh harta itu, artinya dia merdeka untuk mewakafkan harta
itu kepada siapa yang ia kehendaki.
2)
Berakal, tidak sah wakaf orang bodoh, orang gila, atau orang yang sedang
mabuk.
3) Balig.
4)
Mampu bertindak secara hukum (rasyid). Implikasinya orang bodoh, orang
yang sedang bangkrut (muflis) dan orang lemah ingatan tidak sah mewakafkan
hartanya.
b.
Benda yang diwakafkan (al-mauquf), dengan syarat-syarat sebagai
berikut.
1) Barang yang diwakafkan
itu harus barang yang berharga.
2)
Harta yang diwakafkan itu harus diketahui kadarnya. Jadi, apabila harta itu
tidak diketahui jumlahnya (majhul), pengalihan milik pada ketika itu tidak
sah.
3)
Harta yang diwakafkan itu pasti dimiliki oleh orang yang berwakaf (wakif).
4)
Harta itu harus berdiri sendiri, tidak melekat kepada harta lain (mufarrazan)
atau disebut juga dengan istilah gaira śai’.
c.
Orang yang menerima manfaat wakaf (al-mauquf ‘alaihi) atau sekelompok orang/badan
hukum yang disertai tugas mengurus dan memelihara barang wakaf (nazir).
d.
Lafaz atau ikrar wakaf (¡igat), dengan syarat-syarat sebagai
berikut.
1)
Ucapan itu harus mengandung kata-kata yang menunjukkan kekalnya (ta’bid).
Tidak sah wakaf kalau ucapan dengan batas waktu tertentu.
2)
Ucapan itu dapat direalisasikan segera (tanjiz), tanpa disangkutkan atau
digantungkan kepada syarat tertentu.
3)
Ucapan itu bersifat pasti.
4)
Ucapan itu tidak diikuti oleh syarat yang membatalkan.
Harta
benda
wakaf terdiri dari benda tidak bergerak dan benda bergerak.
1. Wakaf
benda tidak bergerak
a.
Hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, baik yang sudah maupun yang belum terdaftar.
b.
Bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah.
c.
Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah.
d.
Hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
yang berlaku.
2. Wakaf
benda bergerak
a. Wakaf
uang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syari’ah yang ditunjuk oleh Menteri
Agama. Dana wakaf berupa uang dapat diinvestasikan pada asset-aset finansial
dan pada aset ril.
b.
Logam mulia, yaitu logam dan batu mulia yang sifatnya memiliki manfaat jangka
panjang.
c.
Surat berharga.
d.
Kendaraan.
e.
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). HAKI mencakup hak cipta, hak paten, merek,
dan desain produk industri.
f. Hak sewa seperti wakaf bangunan
dalam bentuk rumah.
Orang yang bertugas mengelola barang wakaf
disebut nazir. Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) dijabat oleh Kepala
KUA. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf. Na©ir bisa
dilakukan oleh perseorangan, organisasi, atau badan hukum. Syarat na©ir perseorangan adalah
sebagai berikut.
a.
Warga negara Indonesia.
b.
Beragama Islam.
c.
Dewasa.
d.
Amanah.
e.
Mampu secara jasmani dan rohani.
f.
Tidak terhalang melakukan perbuatan hukum.
Kewajiban
atau tugas na©ir adalah sebagai berikut.
a.
Melakukan pengadministrasian harta benda wakaf.
b.
Mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan,
fungsi,
dan peruntukannya.
c.
Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf.
d.
Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Badan Wakaf Indonesia.
Dalam
melaksanakan tugas tersebut, na©ir memiliki hak-hak sebagai berikut.
a.
Menerima imbalan dari hasil bersih atas pengelolaan dan pengembangan harta
benda wakaf yang besarnya tidak melebihi 10% (sepuluh persen).
b.
Menggunakan fasilitas dengan persetujuan Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota.
Sebelum nabi Muhammad hijrah,
kota Madinah bernama Yastrib. Perjanjian damai antara Nabi Muhammad saw dengan
kaum Yahudi Madinah disebut Piagam Madinah. Orang-orang yang turut hijrah ke
Madinah disebut kaum Muhajirin dan Orang-orang Madinah yang menerima kedatangan
kaum muslimin dari Makkah disebut kaum Ansar. Ketika berhijrah ke Madinah,
Rasulullah didampingi oleh Abu Bakar as-ashiddiq. Di Mekkah yang merupakan kota
tempat kelahiran beliau, Rasulullah berdakwah selama 13 tahun dan 10 tahun di Madinah.
Pada saat hijrah, sebelum memasuki kota Madinah, Rasulullah singgah dan
mendirikan masjid di Quba.
1.
Sesampainya di Madinah, Nabi langsung membangun masjid. Masjid ini berfungsi
sebagai pusat peribadatan dan pemerintahan.
2.
Langkah pertama yang dilakukan Nabi Muhammad saw. di Madinah adalah mempersatukan
suku Aus dan Khazraj serta mempersaudarakan orang Anśar (Madinah)
dan Muhajirin (Mekah). Setelah itu, Nabi Muhammad saw. pun membuat
perjanjian damai dengan orang-orang Yahudi dan suku-suku yang berada di
sekitar Madinah. Berkembangnya dakwah Nabi Muhammad saw. di Madinah menimbulkan
kekhawatiran orang-orang Quraisy. Karena itu, terjadilah Perang Badar. Peperangan
ini terjadi pada 8 Rama«an tahun ke-2 Hijrah. Dengan perlengkapan yang
sederhana Nabi dengan 305 orang pasukannya berangkat ke luar Madinah. Kira-kira
120 km dari Madinah, tepatnya di Badar
pasukan
Nabi bertemu dengan pasukan Quraisy berjumlah antara 900 – 1.000 orang. Dalam
peperangan ini, Nabi dan kaum muslimin berhasil memperoleh kemenangan.
Kekalahan dalam perang Badar semakin menimbulkan kebencian Quraisy kepada kaum
Muslimin. Karena itu, mereka bersumpah akan menuntut balas kekalahan tersebut.
Maka, pada tahun ke-3 Hijrah mereka berangkat ke Madinah dengan membawa
3.000 pasukan berunta, 200 pasukan berkuda,
dan
700 orang di antara mereka memakai baju besi. Pasukan ini dipimpin oleh Khalid
bin Walid. Kedatangan pasukan Quraisy ini disambut Nabi Muhammad saw. dengan
sekitar 1.000 pasukan.
3.
Pada tahun ke-5 Hijrah, terjadilah Perang Ahzab/Khandaq. Bani Nadir
yang menetap di Khaibar berkomplot dengan musyrikin Quraisy
untuk menyerang Madinah. Pasukan gabungan mereka berkekuatan 24.000 pasukan.
4.
Meskipun Mekah telah ditaklukan, tetapi Bani ¢aqif di °aif dan Bani Hawazin diantara
Mekah dan °aif tidak mau tunduk. Bahkan, mereka menyerang Mekah dan menuntut
bela atas perusakan berhala-berhala. Dengan kekuatan 12.000 pasukan, Nabi
menyambut kedatangan pasukan Bani ¢aqif dan Bani Hawazin. Perang ini
dikenal dengan Perang Hunain.
5.
Perang Tabuk merupakan perang terakhir yang diikuti Nabi Muhammad saw. Perang
ini melawan Raja Gasan yang telah membunuh secara sadis utusan yang membawa
surat Nabi Muhammad saw. Peperangan ini terjadi di Mu’tah dan Nabi Muhammad
saw. datang dengan membawa 3.000 pasukan.
Orang-orang Mekah telah membatalkan secara sepihak Perjanjian Hudaibiyah.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw. segera berangkat ke Mekah dengan 10.000
orang tentara. Tanpa kesulitan, Nabi dan pasukannya memasuki Mekah dan
berhala-berhala di seluruh sudut negeri dihancurkan. Setelah itu Nabi
berkhutbah memberikan pengampunan bagi orang-orang Quraisy. Peristiwa ini
dikenal dengan Fat¥u Makkah (penaklukan Mekah).
Q.S.
at-Taubah/9:122 berisi
perintah jihad itu tidak hanya dipahami dengan mengangkat senjata, tetapi
memperdalam ilmu pengetahuan dan menyebarluaskannya juga termasuk kedalam jihad.
1. Fungsi ilmu adalah untuk
mencerdaskan umat.
2. Tidak dibenarkan menuntut ilmu
pengetahuan hanya untuk mengejar pangkat dan kedudukan atau keuntungan pribadi
saja, apalagi untuk menggunakan ilmu pengetahuan sebagai kebanggaan dan
kesombongan diri.
3. Pentingnya memperdalam ilmu
pengetahuan, mengamalkannya dengan baik, dan menyebarluaskannya