Ramadhan tiba. Bisa dipastikan kalau Ramadhan itu identik dengan puasa
karena sebulan penuh selama Ramadhan, umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan
ibadah puasa. Orang yang akan berpuasa tidak bisa lepas dari tuntunan Nabi
Muhammad saw. diantaranya berkaitan dengan sahur. Sahur artinya makan di
penghujung malam untuk persiapan puasa. Waktunya mulai tengah malam sampai
dengan sebelum subuh.
Pada dasarnya sahur memiliki banyak keutamaan dan para ulama telah
sepakat tentang hal ini. Dalam sebuah riwayat, dari Anas r.a. berkata:
Rasulullah saw.bersabda: “Bersahurlah kamu karena dalam sahur itu terdapat
barakah” (H.R. Bukhari, Muslim, Tirmidzi Nasai dan ibn Majah).
Perintah sahur sangat ditekankan anjurannya. Rasulullah bersabda "Barangsiapa
yang mau berpuasa hendaklah sahur dengan sesuatu." (H.R. Ibnu Abi Syaibah,
Ahmad, Abu Ya'la, al-Bazzar). Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda:
“Bersahurlah meskipun hanya meminum seteguk air”(H.R. Ibn Hibban)
Hal tersebut tentu mengandung hikmah yang mendalam bagi mereka yang mau
mengambil pelajaran dari syariat sahur. Setidaknya, sahur adalah syiarnya puasa
seorang muslim. Di berbagai tempat pada saat Ramadhan, orang ramai saling
membangunkan untuk sahur dengan berbagai macam cara. Patroli aneka musik sahur sebagai
budaya di Indonesia adalah salah satu cara mengingatkan umat Islam agar makan
sahur dan meraih keberkahannya. Sahur juga dapat menjadi pembeda antara puasanya
umat Islam dengan puasanya ahlul kitab sehingga orang yang akan berpuasa sebaiknya
tidak meninggalkan sahur. Disamping itu, secara fisik, sahur akan sangat
bermanfaat untuk memberikan semangat dan kekuatan bagi orang yang akan
berpuasa. Sahur akan meringankan beban berat orang yang berpuasa meskipun tanpa
sahur ada juga orang yang tetap mampu menyelesaikan puasanya. Jadi sebaiknya
jangan meninggalkan sahur apalagi hanya karena tidur. Lain halnya kalau
seseorang ketiduran dan tidak sempat makan sahur. Hal ini masih bisa dimaklumi,
karena tidak dilakukan secara sengaja. Puasanya masih bisa diteruskan sampai
waktu berbuka tiba.
Ada tiga hal yang tidak
dicatat sebagai suatu kesalahan, yaitu anak kecil sampai ia baligh, orang tidur
sampai ia bangun, dan orang gila sampai ia sadar. Jika sempat terbangun dan
masih ada waktu, maka sebaiknya makan sahur meskipun hanya dengan sebutir kurma
atau seteguk air sebagaimana anjuran Nabi Muhammad saw.
Rasulullah menganjurkan agar melambatkan sahur hingga menjelang terbit fajar. Artinya, kesempatan bersahur itu sangat terbuka sampai batas maksimal. Jadi, jangan sampai tidak sahur hanya karena tidur.(Wallahu a’lam) (Manado Post, Rabu 12 Juli 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar