Sabtu, 11 April 2020

GEDUNG AGUNG YOGYAKARTA

Image may contain: one or more people, cloud, sky and outdoor

Tidak semua orang yang berkunjung ke Jogja pernah memasuki tempat ini, meskipun lokasi ini dibuka sejak Senin hingga Sabtu, kecuali hari Minggu dan Libur Nasional. Aku termasuk salah satunya..hehehe...sekian lama menetap di Jogja sebagai anak kos era 90-an, tak sekalipun pernah masuk ke dalam bangunan ini...mungkin tidak pernah terpikirkan dan tidak pernah punya niat untuk ke sini, apalagi untuk foto-foto...hahaha...aku harus konfirmasi beberapa teman seperjuangan seperti
Broer Amran
dan
Amin Husain
hahaha.. Tapi jangan tanya berapa kali lewat sini ya...selalu always karena letaknya di pusat kota Jogja, berseberangan dengan bangunan Benteng Vredeburg dan masih satu komplek dengan bangunan-bangunan tua lainnya di Jogja..hehehe...
Bangunan inilah yang menjadi gedung utama komplek Istana Kepresidenan Yogyakarta yang sekarang disebut juga Gedung Negara.
Secara historis, (dari berbagai sumber) pada 19 Desember 1927, status administratif wilayah Yogyakarta sebagai karesidenan ditingkatkan menjadi provinsi dimana Gubernur menjadi penguasa tertinggi. Dengan demikian gedung utama menjadi kediaman para gubernur Belanda di Yogyakarta sampai masuknya Jepang.
Pada 6 Januari 1946, Kota Gudeg ini menjadi ibu kota baru Republik Indonesia yang masih muda dan istana itu berubah menjadi Istana Kepresidenan, tempat tinggal Presiden Soekarno beserta keluarganya, sedangkan Wakil Presiden Mohammad Hatta tinggal di gedung yang sekarang ditempati Korem 072/Pamungkas. Sejak itu Istana Kepresidenan Yogyakarta menjadi saksi peristiwa penting diantaranya pelantikan Jenderal Sudirman sebagai Panglima Besar TNI pada 3 Juni 1947 dan sebagai pucuk pimpinan angkatan perang Republik Indonesia pada 3 Juli 1947.
Pada 19 Desember 1948, Yogyakarta diserang oleh tentara Belanda dibawah pimpinan Jenderal Spoor, Presiden, Wakil Presiden dan para pembesar lainnya diasingkan ke luar Jawa dan baru kembali ke Istana Yogyakarta pada 6 Juli 1949. Sejak 28 Desember 1949, yaitu dengan berpindahnya Presiden ke Jakarta, istana ini tidak lagi menjadi tempat tinggal sehari-hari Presiden.
Istana Yogyakarta atau Gedung Agung, sama halnya dengan istana Kepresidenan lainnya yaitu sebagai kantor dan kediaman resmi Presiden Republik Indonesia. Selain itu juga sebagai tempat menerima atau menginap tamu-tamu negara. Sejak 17 Agustus 1991, istana ini digunakan sebagai tempat memperingati Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan untuk Daerah Istimewa Yogyakarta dan penyelenggaraan Parade Senja setiap tanggal 17 yang dimulai 17 April 1988.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar