Rabu, 20 Mei 2020

RAMADHAN MENGUATKAN IMAN DAN IMUN


Image may contain: Supriadi, outdoor

Ada dua persimpangan dalam kehidupan manusia yaitu hawa nafsu yang senantiasa menggoda dan keimanan yang mantap kepada Allah Swt. Untuk memilih dua jalan ini manusia dibekali dengan akal untuk menilai mana yang baik diantara keduanya. Bagi manusia yang memilih beriman kepada Allah, merekalah orang yang mendapat keberuntungan. Namun sebaliknya, mereka yang memilih jalan menurut hawa nafsu, maka akibatnya amat buruk dengan balasan azab yang telah disediakan oleh Allah Swt.
Kedatangan bulan Ramadan, seharusnya mampu menjadikan manusia berupaya semaksimal mungkin merebut kesempatan untuk mendapatkan ganjaran pahala sebanyak-banyaknya, meski tidak mudah karena senantiasa berhadapan dengan rintangan dan halangan. Namun itulah makna jihad yang sesungguhnya, jihad melawan hawa nafsu yang sentiasa mendorong manusia melakukan kejahatan dan perkara-perkara yang keji. Jika berhasil, maka berbahagialah mereka. Namun jika gagal, maka tentu akan termasuk orang yang tidak saja rugi di dunia, namun juga rugi di akhirat.  Na’udzubillah min dzalik...
Bulan Ramadan bisa diibaratkan sebagai medan latihan atau sebagai sekolah yang mendidik jiwa manusia dan berupaya membangun potensi manusia terutama pada tiga kekuatan yang ada pada diri manusia yaitu:
Pertama, Ramadan memberi kekuatan kepada akal yang dapat diasah melalui pembacaan Al-Quran. Tadarus ini dapat gunakan pula untuk menambah nilai kemanusiaan dalam mengisi pembangunan secara menyeluruh.  Kedua, Ramadan memberi kekuatan kepada jiwa yang bisa dibangun dengan memperbanyak amalan-amalan sunat dan melakukan aktifitas yang baik dalam masyarakat serta menahan diri dari kehendak hawa nafsu dan godaan syaitan dalam kehidupan. Ketiga,  Ramadan memberi kekuatan kepada fisik. Secara saintis, ibadah puasa telah dibuktikan mampu membantu meningkatkan kesehatan manusia secara fisik. Para pakar kesehatan menyatakan bahwa puasa mampu menjadi cara yang paling efektif untuk mengobati berbagai penyakit. Hal ini sesuai dengan kondisi saat ini yang sedang dilanda pandemi Covid 19. Artinya, puasa mampu membentengi diri secara fisik. Kehati-hatian dalam mengonsumsi makanan ketika bulan Ramadhan juga menjadi bagian penting dalam meningkatkan imunitas tubuh. Ramadhan mampu melatih  dalam memfilter masuknya zat-zat yang bisa merusak tubuh.
Pada akhirnya, berdasarkan tiga kekuatan tersebut, yaitu keteguhan iman, ketangkasan mental dan kekuatan fisik diharapkan akan dapat membentuk jati diri muslim yang kokoh imannya dan kuat imunitasnya. Dari sini seorang muslim akan mampu melaksanakan berbagai kebaikan terhadap dirinya, keluarganya, masyarakat dan negara. Wallahu a’lam…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar