Selasa, 29 September 2020

ISLAM DAN BEKERJA KERAS

 



 Pandangan Islam tentang Kerja Keras

Kerja keras termasuk salah satu hal yang diajarkan oleh ajaran Islam. Bahkan, umat Islam diwajibkan untuk selalu bekerja keras. Kewajiban untuk selalu bekerja keras ini terdapat dalam Q.S. al-Qashash/28 : 77,

 

Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan”.

 

Dari ayat al-Qur’an di atas kita mengetahui bahwa kerja keras ternyata juga merupakan kewajiban dalam Islam. Pada ayat tersebut kita diajarkan untuk tidak boleh hanya memikirkan kehidupan akhirat saja, tetapi kita juga harus memperjuangkan kehidupan kita di dunia. Kedua hal ini, dunia dan akhirat, harus seimbang untuk diperjuangkan tidak boleh hanya memilih akhirat atau dunianya saja. Selain dengan memaksimalkan ibadah kita untuk akhirat, sangat baik pula bagi kita untuk bekerja keras demi kesejahteraan hidup di dunia.

Pernah diceritakan dalam hadis Rasulullah Saw. bahwa suatu hari ketika Rasulullah sedang berada di sebuah majelis dengan para sahabat, terlihat pemuda berbadan kekar dan kuat sedang sibuk bekerja. Pemuda itu berlalu lalang di sekitar rumah Rasulullah Saw. Kemudian, salah satu sahabat berkomentar, “Wah, sayang sekali pemuda itu, sepagi ini sudah sibuk bekerja”. Sahabat tersebut pun melanjutkan perkataannya, ‘Seandainya saja, kekuatan tubuh, umur muda dan kesempatan waktunya digunakan untuk jihad fi sabilillah sungguh alangkah baiknya’.

Mendengar ucapan salah satu sahabat tersebut, Rasulullah Saw. mengingatkan agar tidak berkata demikian. Teguran Rasulullah Saw. ini sesuai dengan firman Allah Swt. surat al-Qashash sebelumnya bahwa manusia selama hidupnya pun memang dianjurkan untuk bekerja keras dalam mencapai keinginannya.

Sebenarnya, kerja keras manusia dalam bekerja ternyata juga merupakan bentuk keimanannya kepada Allah Swt. Kita harus ingat bahwa tujuan hidup kita di dunia adalah untuk mencari rida Allah Swt.

Oleh karena itu, kita mengingat hal tersebut, kita akan bisa meluruskan niat dalam bekerja dan melakukan kegiatan dengan niat ibadah untuk mencari ridha-Nya.

Kesungguhan dalam berusaha akan memunculkan kerja keras dalam setiap usaha dan pekerjaan, tidak bertindak sembarangan, melainkan akan berusaha semaksimal mungkin dalam menjalani segala sesuatu. Islam mengajarkan untuk berharap hasil yang baik dalam hidup dan kehidupannya. Sebagaimana dalam Q.S. al-Baqarah/2 : 201, “Dan di antara mereka ada yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka’”.

Bekerja keras tidak hanya berbicara tentang usaha untuk mencapai keinginan atau cita-cita. Dalam ajaran Islam, manusia wajib beriman pada ketentuan takdir. Namun, di sisi lain, juga percaya bahwa takdir atau nasib seseorang bisa berubah dengan adanya usaha dari manusia itu sendiri. Hal tersebut disebutkan dalam Q.S. ar-Ra’d/13 : 11, “Sesungguhnya Allah tak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri”. Dengan mengikuti anjuran tersebut, bekerja keras untuk dapat mengubah nasib

Dengan bekerja keras dan terus berusaha, insya Allah kita akan bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Sesuai dengan ayat di atas, Allah mengajarkan manusia untuk bekerja keras karena apa yang kita usahakan, itulah yang akan kita dapatkan. Hal ini tertulis dalam Q.S. an-Najm/53 ayat:39 yang memiliki arti, “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya”. Oleh karena itu, kita harus yakin semakin kita bekerja keras, semakin maksimal pula hasil yang dapatkan.

 

sumber: Republika.co.id

Pengertian Kerja Keras

Kerja berarti melakukan sesuatu kegiatan atau sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah. Kerja yang dilakukan oleh manusia bertujuan untuk memperoleh makanan, pakaian, jaminan, pengakuan, dan kebahagiaan hidup.

Kerja keras bermakna melakukan sesuatu kegiatan untuk mencari nafkah dengan sungguh-sungguh. Kerja keras untuk mencapai harapan dan tujuan atau prestasi yang maksimal disertai dengan tawakal kepada Allah Swt., untuk kepentingan dunia maupun

akhirat. Firman Allah Swt dalam Q.S. Al-Qasas /28 ayat : 77

 

Artinya: ”Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan”. (Q.S. Al-Qasas/28 : 77).

 

Membiasakan Perilaku Kerja Keras

Perilaku kerja keras sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Beliau tidak hanya menghabiskan waktu untuk mengingat Allah saja, tetapi bekerja keras berdakwah, baik di Mekah maupun di Madinah. Berdasarkan hal tersebut, kita dapat mencontoh Nabi bahwa kita diperintahkah oleh Allah dan Rasul-Nya untuk membiasakan perilaku bekerja keras tidak boleh berimajinasi saja atau bergantung pada orang lain dengan cara meminta-minta. Agar kita mendapatkan hasil kerja yang baik, kita harus memiliki motivasi

atau semangat, rajin, tekun dan ulet dengan maksud agar berhasil dan dapat mencukupi kebutuhan hidup dan meningkatkan kreativitas dengan cara berdoa dan bertawakal kepada Allah. Di samping itu tidak mengabaikan perilaku jujur, tidak mudah putus asa, sabar jika mengalami kesulitan. Kita harus selalu bersyukur atas rahmat Allah yang diterima.

Perintah bekerja, berkarya untuk mencari rezeki yang halal dinyatakan dalam al-Qur’an dan Hadis Nabi. Allah Swt. berfirman:

Artinya: “Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang Mukmin akan melihat pekerjaanmu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberikan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Surah At-Taubah/ 9:105).

Hadis Nabi Muhammad saw.:

Artinya: ”Dari Miqdam r.a. berkata bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Tidak satu pun makanan yang dimakan oleh seseorang lebih baik daripada kerja tangannya. Sesungguhnya Nabi Daud makan dari hasil kerja tangannya”. (HR. Bukhari)

Hadis tersebut menjelaskan pada kita tentang membiasakan bekerja dengan semangat, rajin, tekun dan ulet tidak berpangku tangan mengharapkan balas kasihan orang lain.

Penerapan akhlak yang benar akan menciptakan keselarasan dalam setiap kehidupan. Pada bab ini, kita akan membahas motivasi dalam bekerja keras.

 

Cara Membiasakan Diri untuk Berperilaku Kerja Keras.

Adapun cara agar dapat membiasakan diri untu kerja keras adalah sebagai berikut .

1. Niatkan bahwasanya kerja keras merupakan suatu ibadah;

2. Mengerjakan suatu pekerjaan itu dengan sungguh-sungguh;

3. Pantang menyerah apabila mendapati sebuah kesulitan ;

4. Tidak mengerjakan suatu pekerjaan yang dilarang oleh agama;

5. Selalu bertawakal kepada Allah Swt. setelah bekerja keras;

6. Selalu bersyukur dengan hasil yang didapat dalam suatu pekerjaan;

7. Selalu bersabar apabila hasil yang didapat tidak sesuai dengan apa yang kita hendaki.

 

Firman Allah Swt dalam al-Qur’an13:11

”Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah Swt. Sesungguhnya Allah Swt. tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri, dan apabila Allah SWT menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.

 

Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw disebutkan:

“Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla.” (H.R. Ahmad)

 

Dalam hadits tersebut dikatakan bahwa mencari nafkah (kerja keras) untuk memenuhi kebutuhan keluarga adalah serupa dengan mujahid, hal itu berarti memiliki nilai yang sangat besar. Oleh sebab itu Allah Swt. senang terhadap hamba-Nya yang mau berusah payah dan bekerja keras dalam mencari nafkah.

Dalam hadits lain Rasulullah Saw. bersabda:

“Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari pada malam itu ia diampuni oleh Allah.” (HR. Ahmad)

Namun perlu diketahui bahwa motivasi dalam bekerja merupakan pekerjaan yang bernilai ibadah karena Islam telah mengajarkan untuk menjaga keseimbangan antara urusan dunia dengan urusan akhirat. Bekerja untuk kepentingan dunia harus seimbang dengan beribadah untuk akhirat. Syarat khusus dalam meraih kesuksesan di kehidupan dunia adalah harus dapat melakukannya dengan usaha dan kerja keras. Firman Allah Swt.

 

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. al Qasas/28: 77)

 

Rasulullah Saw. bersabda:

”Berbuatlah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya dan berbuatlah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok hari.” (H.R. Bukhari)

 

Hikmah Kerja Keras

Allah Swt. telah menyuruh kita untuk bekerja keras karena bekerja keras dalam Islam memiliki banyak hikmah dan manfaat terhadap lingkungan. Adapun hikmah bekerja keras, di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Dapat mengembangkan potensi diri, baik berupa bakat, minat, pengetahuan, maupun keterampilan;

b. Dapat membentuk pribadi yang disiplin serta bertanggung jawab;

c. Mengangkat harkat martabat diri baik sebagai makhluk individu maupun sebagai masyarakat;

d. Dapat meningkatkan taraf hidup dan meningkatkan kesejahteraan;

e. Dapat mendorong untuk hidup mandiri dan tidak menjadikannya beban bagi orang lain;

f. Dapat memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarga terpenuhi;

g. Mampu menjalani hidup layak;

h. Menimbulkan rasa sayang apabila waktunya terbuang dengan sia-sia;

i. Dapat meraih cita-cita menjadikannya seorang yang dermawan.

l. Yang utama hikmah dari kerja keras adalah disukai Allah Swt.

k. Mendapatkan pahala dari Allah Swt karena niat kerja keras yang diniatkan karena Allah Swt merupakan bagian dari ibadah;

m. Dapat memelihara kemuliaan sebagai seorang muslim.

 

TUGAS:

1.    Carilah sebuah video pendek yang menggambarkan tentang kerja keras. Kirimkan beserta tanggapanmu di buku catatan tentang video tersebut. Jangan lupa nama dan kelas serta tanda tangan orang tua di buku tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar