Allah swt adalah Sang Maha Kasih, dengan kasih sayangNya yang tak
terbatas. Allah memberikan kasihNya kepada semua makhluk (manusia,
hewan, tumbuhan dan sebagainya), tanpa pilih kasih apalagi pandang bulu.
Kalau saja Allah swt memandang bulu dalam memberikan kasihNya, tentu makhluk
berbulu yang paling banyak menerima kasihNya.
Kalau saja Allah swt melihat besar kecilnya makhluk, barangkali mereka
yang bertubuh besar yang banyak menerima kasihNya. Begitulah Allah Yang Maha
Kasih membagi kasih sayangNya dengan seadil-adilnya kepada semua, tidak peduli
apakah Islam, Kristen, Yahudi ataukah tidak menyembah Tuhan sekalipun, semuanya
tetap mendapatkan kasih sayang Allah swt.
Sebagai wujud terima kasih terhadap semua kasih yang diberikan Allah,
sudah selayaknya kita senantiasa bersyukur dengan saling mengasihi sesama
manusia bahkan dengan hewan ataupun tumbuhan dan alam sekitar kita. Barang siapa mengasihi yang di bumi maka
Yang Dilangit akan mengasihinya. Demikianlah sunnatullah berlaku atas diri kita selaku hamba Allah. Ketika kita
saling mengasihi maka Allahpun takkan tanggung-tanggung menambahkan kasihNya
kepada kita. Saat kita tidak mengasihi alam dan lingkungan kita maka otomatis
yang akan menerima akibatnya adalah kita juga. Kepedulian kita dalam membagi
kasih sesama antara lain dengan menyantuni kaum dhu’afa dan anak yatim, apalagi
di bulan Muharam dimana Rasulullah saw sebagai teladan ummat mencontohkan untuk
membagi kasih sesama. Sebagai suri teladan yang baik (uswatun hasanah) Rasulullah adalah orang yang sangat peduli dengan
kaum dhu’afa dan anak yatim bahkan beliau berdoa kepada Allah agar senantiasa
bersama mereka, orang-orang miskin dan anak yatim. Bagaimana dengan kita?
Makassar 01 November 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar